Features Title Here. Consectetur adipisicing

Features Content Here. Sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Renungan Jalur Kereta Api

Jumat, 30 September 2011

Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api (KA)
Jalur pertama adalah jalur aktif yang masih sering dilewati KA
Sementara jalur kedua sudah tidak aktif alias tidak pernah dilewati KA
Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif
Sementara anak-anak lainya bermain di jalur KA yang masih aktif

Jalur Kereta Api
Tiba-tiba, terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi
Dan kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut
Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain?
Hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif.

ATAU……
Anda akan membiarkan kereta tersebut berada dijalur yang seharusnya?
Ufffhhh…..
Mari berhenti sejenak untuk memikirkan KEPUTUSAN APA YANG SEBAIKNYA KITA AMBIL?
Pikirkan baik-baik apa jawaban Anda………..
Dan setelah yakin dengan jawaban Anda, teruskan membaca ke BAWAH………









Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak

Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disahkan baik secara moral maupun emosional.
Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain dijalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman?
Disamping itu dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain ditempat yang berbahaya.
Dilema semacam ini terjadi disekitar kita setiap hari. Di masyarakat, di dunia politik, di kehidupan demokrasi, dan terutama di kantor, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas.
Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut.
Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya dijalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan.
Dan bahkan kita mungkin tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.

Seorang teman yang telah mendengar cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta
Karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif.
Maka mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat.
Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif……..
Maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas, karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut.

Disamping itu alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman.
Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif, maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta.
Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak bisa mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa hidup ini penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat.
Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar.
Satu lagi perlu diingat……dalam masyarakat kita sekarang ini: sesuatu yang benar tidak selalu disukai, dan sesuatu yang disukai tidak selalu benar..

Artikel ini saya tulis ulang dari blog yang kebetulan saya menemukannya ketika sedang berburu kereta api.. Judul yang benar adalah "Jalur Yang Benar" Selamat merenungkan misteri iman kita, wkwkwkwk :)

1 komentar:

Kami Putra Indonesia (ADAA Bocah Gendeng) mengatakan...

pengalaman privadi seorang warga joglo

Posting Komentar